BINUS University & PT Teknomedika Manufaktur Kembangkan Produk Prostetik Jari dengan Metode 3D Printing

(Proses 3D Scanning jari pasien)
(Proses 3D Scanning jari pasien)

Hubungan antara dunia usaha dan pendidikan merupakan keterkaitan yang sangat erat. Pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih, memenuhi kebutuhan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebaliknya, dunia usaha dapat memberikan masukan tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, membantu pendidikan agar dapat lebih berorientasi pada kebutuhan pasar kerja.

Mendasari konsep tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah secara resmi meluncurkan platform Kedaireka.

Platform ini diharapkan dapat menjembatani kerjasama atau kolaborasi antara sektor pendidikan, termasuk ilmuwan, akademisi, dan mahasiswa, dengan sektor industri atau dunia usaha.

Kolaborasi ini diarahkan untuk menciptakan inovasi sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi baik di tingkat domestik maupun global.

Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi, dianggap sebagai pusat research and development bagi industri untuk menciptakan teknologi baru. Keberadaan lembaga pendidikan sebagai pendorong riset dan pengembangan menjadi kunci penting agar dunia usaha dan pendidikan dapat berjalan seiring dan saling menguntungkan satu sama lain.

Salah satu penelitian yang terpilih untuk berkolaborasi melalui platform Kedaireka adalah kerjasama antara BINUS University dan PT Teknomedika Manufaktur Inovasi dengan tema “Pengembangan Produk Inovasi Prostetik Sebagian Jari Menyesuaikan Warna Kulit Pasien dengan Metode 3D Printing”.

Tim peneliti multidisiplin dari BINUS University dipimpin oleh Christian Harito, Ph.D. dari Magister Teknik Industri, BINUS Graduate Program, dan Grasheli Kusuma Andhini, M.A., B.A. dari Fashion Design Department, BINUS International.

Sementara itu, perwakilan dari PT Teknomedika Manufaktur Inovasi termasuk Dr. Ketut Bagus Priambada ST. M.Eng., Umamah Al Batul, ST. M.Ars, dan Apt Astrid Alvina Damayanty.

Kolaborasi ini menunjukkan kemajuan luar biasa di bidang prostetik dengan mengusulkan inovasi untuk pasien yang mengalami amputasi sebagian jari. Metode yang digunakan melibatkan teknologi 3D Scanning dan 3D Printing.

Proses pembuatan prostetik jari melibatkan latar belakang multidisiplin, seperti teknik industri untuk pemindaian dan pencetakan 3D, serta fashion design untuk menciptakan prostetik jari yang realistis, khususnya dalam menyesuaikan warna kulit orang Indonesia.

Inovasi ini melibatkan pemindaian pasien dengan amputasi sebagian jari menggunakan pemindai 3D. Selanjutnya, jari prostetik dirancang dengan memodifikasi model jari sisa dan jari kontralateral.

Cetakan jari prostetik dibuat menggunakan desain perangkat lunak di komputer dan diproduksi dengan menggunakan teknologi 3D Printing. Selain itu, prostesis jari diberikan penambahan warna untuk meniru estetika dari jari yang hilang.

Tim dari BINUS University, dengan keahlian di bidang teknik, memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pencetakan prostetik 3D tidak hanya tampak realistis, tetapi juga berfungsi secara efektif dan nyaman digunakan. Selain itu, penyesuaian warna kulit prostetik dengan warna kulit pasien menjadi aspek penting dari proyek ini.

Adanya kolaborasi multidisiplin antara bidang fashion dan teknik industri telah terbukti menjadi kunci penting dalam menciptakan prostetik yang tidak hanya berfungsi optimal, tetapi juga menunjukkan estetika yang alami dan menyatu dengan tubuh.

(Proses pencocokan warna skin tone pasien)
(Proses pencocokan warna skin tone pasien)

Produk prostetik jari yang dibuat secara khusus atau custom ini memberikan keuntungan nyata bagi pelanggan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Hal ini tercapai melalui kemampuan untuk menciptakan kembali anggota tubuh yang hilang dengan meniru secara detail (mirroring contralateral limb).

Selain meningkatkan akurasi, pendekatan ini juga berkontribusi pada peningkatan kesesuaian dan kenyamanan bagi para pasien, serta memberikan tampilan prostetik yang lebih natural dan seolah-olah merupakan bagian organik dari tubuh.

Hasil kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi individu yang membutuhkan prostetik, tetapi juga dapat memberikan solusi konkrit terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kontribusi ini dapat memperkuat Indonesia sebagai sebuah negara yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi inovatif dan solusi yang berfokus pada kebutuhan nyata masyarakat.