Keberhasilan bisnis merupakan akumulasi dari kesuksesan berbagai aspek pendukung, salah satunya adalah dalam aspek hukum. Sebagai perusahaan yang terus berkembang, PT Pionir Pemoeda Berdikara atau dikenal dengan Photomatics terus berinovasi dari sisi bisnis serta aspek legal yang mumpuni untuk menjamin kemajuan perusahaan.
Photomatics adalah perusahaan yang bergerak pada industri digital kreatif yang memberikan layanan photobox, photo studio, dan industri fotografi retail dengan konsep vintage terinspirasi dari era tahun 80-an yang tersedia di M Bloc Space, Pos Bloc, Braga Bandung, dan Dufan serta 100 cabang lainnya yang tersebar di Indonesia.
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan klien, ruang lingkup pekerjaan yang dijalankan oleh Photomatics dalam beberapa tahun ini juga semakin berkembang diikuti dengan kompleksitas dokumen hukum dan perizinan perusahaan. Penguatan aspek hukum yang baik telah diterapkan oleh Rafif Adhikara, founder sekaligus CEO dari Photomatics sejak awal mendirikan usahanya.
Rafif Adhikara yang telah merintis bisnis digital kreatif bernama Photomatics sejak 2017 ini pada dasarnya menyadari pentingnya peran seorang Executive Legal Advisor untuk perkembangan usahanya, khususnya untuk menjamin bahwa keputusan-keputusan yang diambil olehnya dan jajaran direksi telah memenuhi ketentuan hukum dan kepatuhan yang berlaku di Indonesia. Executive Legal Advisor juga secara umum akan berperan untuk memberikan nasihat kepada jajaran direksi perusahaan mengenai aspek hukum yang berkaitan dengan segi komersial dari bisnis Photomatics.
Di akhir tahun 2023, Photomatics berhasil menggaet Nino Nafan Hudzaifi sebagai Executive Legal Advisor untuk pengembangan bisnis di 2024.
“Photomatics memilih Nino Nafan Hudzaifi sebagai Executive Legal Advisor pada tahun 2023 untuk ekspansi bisnis di 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Executive Legal Advisor ini kami harap dapat berperan aktif dalam pengembangan bisnis keluar dan juga pembenahan aspek hukum secara internal. Peran ini berhubungan dengan kepentingan pembukaan cabang serta eksplorasi unit-unit usaha bisnis baru, peninjauan terhadap perjanjian serta dokumen hukum dengan ratusan rekanan bisnis Photomatics yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia serta berkemungkinan besar akan terus bertambah di tahun-tahun berikutnya. Lalu, juga melakukan penataan terhadap peraturan internal perusahaan dan tentunya standar operasional perusahaan yang telah ada saat ini,” ujar Dhika.
Dhika menambahkan keputusan strategis untuk mengajak Nino bergabung ke Photomatics diambil guna menambah kekuatan dan pandangan baru bagi jajaran direksi di Photomatics. Tak hanya itu, hal ini juga untuk menjadi salah satu pembuktian dan menguatkan spesialisasi Photomatics pada ranah industri kreatif dan teknologi digital yang profesional dan visioner.
“Photomatics bersyukur, karena bergabungnya Nino tidak hanya akan menambah kompetensi dan kredibilitas kami, tetapi juga membawa value yang lebih menguatkan kepercayaan rekan bisnis terhadap kami,” tambah Dhika. Meski masih berusia muda, Nino Nafan tercatat sudah pernah bekerja dan malang-melintang di berbagai institusi ternama di Indonesia, baik di sektor publik maupun privat. Dimana ia terlatih untuk menyelesaikan beraneka jenis pekerjaan dari pelbagai kalangan maupun kepentingan.
Nino juga menyampaikan alasannya untuk bergabung di Photomatics. “Pertama, adanya kesamaan value yang kami bawa, yaitu untuk terus mengembangkan potensi usaha milik anak muda. Kedua, kami sama-sama memiliki mimpi untuk menjadikan bendera yang kami bawa, yang dalam hal ini adalah Photomatics, untuk menjadi market leader pada industri kreatif dan teknologi digital di Indonesia,” sahut Nino.
Hal ini juga sejalan dengan rencana masa depan Photomatics untuk menjadi market leader di industri digital kreatif yang menyasar semua kalangan dengan kemudahan akses teknologi yang dimiliki.
“Saya berharap kehadiran saya di Photomatics dapat membantu ekspansi bisnis Photomatics sekaligus memberikan dampak positif bagi perusahaan kedepannya,” tutup Nino.
Leave a Reply