Dosen UM Berikan Pelatihan bagi Pendamping Keluarga ODGJ di Desa Wonorejo

Malang, 6 Juli 2024 – Kesehatan mental menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian serius. Stigma dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) seringkali menghambat mereka untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan mental dan produktivitas ODGJ. Oleh karena itu, Tim Dosen Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wonorejo.

Kegiatan yang bertajuk “Pemberdayaan Pendamping Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Mental dan Pelatihan Keterampilan sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas” ini dilaksanakan pada 4 Juli 2024 di Balai Desa Wonorejo. Acara ini dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari kader kesehatan, 

Tim dosen yang diketuai oleh Qory Tifani Rahmatika, S.Kep., Ns., M.Kep memberikan edukasi kepada para pendamping keluarga ODGJ tentang berbagai hal terkait kesehatan mental, meliputi:

  1. Pengetahuan tentang ODGJ: Meliputi jenis-jenis ODGJ, gejala, dan cara penanganannya.
  2. Keterampilan komunikasi dan asertif: Membantu pendamping keluarga dalam berkomunikasi dengan ODGJ dan orang lain secara efektif.
  3. Teknik pendampingan ODGJ: Memberikan panduan dalam mendampingi ODGJ dalam aktivitas sehari-hari, minum obat, dan mencegah kekambuhan.
  4. Peningkatan produktivitas: Menyediakan paket peralatan untuk memberdayakan eks-ODGJ dalam budidaya ternak ikan lele dan sayuran akuaponik

Selain itu, pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dasar bagi para peserta. Hal ini dilakukan karena aspek kesehatan fisik juga sangat penting. Kemudian, kami juga memberikan beberapa alat pemeriksaan kesehatan dasar kepada polindes setempat yaitu tensi dan alat pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol  untuk membantu melakukan skrining kesehatan bagi ODGJ dan keluarga pendamping ODGJ.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pendamping keluarga ODGJ sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang lebih optimal bagi ODGJ di lingkungannya,” ujar Qory Tifani Rahmatika, S.Kep., Ns., M.Kep. “Selain itu, kami juga ingin membantu ODGJ untuk hidup mandiri dan produktif dalam masyarakat”.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk kepala desa. “Kami, masyarakat Desa Wonorejo, merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas inisiatif luar biasa yang dilakukan oleh Tim Dosen Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang melalui kegiatan yang dilakukan ini. Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi dan keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga dan pendamping ODGJ, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan produktif di desa kami”, ujar Samsul Hadi selaku kepala desa. Selain itu, Kepala desa berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup ODGJ di desanya.

“Sebagai salah satu keluarga yang memiliki anggota dengan gangguan jiwa (ODGJ), kami merasa sangat berterima kasih dan terbantu dengan adanya kegiatan ini, ini memberikan kami banyak wawasan dan dukungan moril yang sangat penting dalam mendukung anggota keluarga kami yang mengalami gangguan jiwa.” Ujar salah satu anggota keluarga eks-ODGJ. 

Waseni, selaku kader kesehatan jiwa menyampaikan bahwa pelatihan dan pemeriksaan kesehatan dasar yang diberikan juga sangat bermanfaat. Kami melihat harapan baru dan semangat dalam diri mereka untuk menjadi lebih produktif dan mandiri. Keterampilan yang mereka pelajari memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi dalam keluarga dan masyarakat. Selain itu, adanya skrining kesehatan fisik juga menjadi hal penting karena tidak hanya kesehatan mental, kesehatan fisik juga sangat penting.

Kegiatan Pemberdayaan Pendamping Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Mental dan Pelatihan Keterampilan sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas merupakan contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam merubah stigma negatif masyarakat tentang ODGJ dan tentunya meningkatkan produktivitas ODGJ sehingga kembali diterima di masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal serupa, sehingga ODGJ dapat diterima di masyarakat.