Dalam beberapa tahun terakhir, tampilan fashion pria telah mengalami perkembangan yang signifikan. Dari gaya kasual hingga formal, pria kini memiliki beragam opsi untuk mengekspresikan diri melalui busana mereka.
Salah satu tren yang terus berkembang adalah penggabungan antara gaya klasik dengan sentuhan modern. Jas blazer dipadukan dengan celana chino menjadi pilihan populer untuk tampilan semi-formal yang tetap santai. Di sisi lain, gaya streetwear juga merajai dunia fashion pria, dengan hoodie, jaket bomber, dan sepatu sneaker menjadi opsi yang nyaman dan stylish untuk digunakan sehari-hari.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa pakaian pria bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang kesan yang dibuat dan kesan pertama yang dihasilkan. Pemilihan warna dan pola yang tepat dapat memberikan kesan yang berbeda. Sebagai contoh, warna netral seperti hitam, putih, dan abu-abu sering kali memberikan kesan elegan dan profesional, sedangkan warna-warna cerah seperti biru, merah, atau kuning dapat menambahkan sentuhan energi dan kepercayaan diri pada penampilan.
Terlebih lagi, aksesori juga memiliki peran penting dalam menyeimbangkan dan menambahkan detail pada outfit pria. Sebuah jam tangan yang elegan, kacamata hitam yang modis, atau tas kulit yang berkualitas bisa meningkatkan keseluruhan penampilan. Namun, penting untuk tidak berlebihan dalam penggunaan aksesori agar tidak mengganggu kesan secara keseluruhan.
Pada intinya, outfit pria melibatkan pencarian keseimbangan antara gaya, kenyamanan, dan kesan yang ingin disampaikan. Melalui eksplorasi dan percobaan, setiap pria memiliki kesempatan untuk menemukan gaya yang mencerminkan kepribadiannya dan memberikan kesan yang kuat dalam setiap kesempatan.
Karungjantan, sebuah merek yang menawarkan outfit pria dengan rentang harga mulai dari 15 ribu hingga 150 ribu rupiah, telah menorehkan jejaknya dalam industri fashion. Didirikan oleh Edi Suandana pada Februari 2018 di sebuah kost-kostan kecil di Denpasar, Bali, merek ini berawal dari kegabutan Edi sebagai mahasiswa akhir. Dengan modal awal sebesar 500 ribu rupiah, Edi Suandana memulai perjalanan Karungjantan dengan hanya dua kaos polos dan satu jaket jeans.
Saat ini, setelah beberapa tahun beroperasi, Karungjantan telah berkembang menjadi sebuah merek yang memiliki delapan cabang offline di Bali dan juga tersedia di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tiktokshop, Tokopedia, dan Lazada. Hal ini memudahkan pelanggan di luar Bali untuk mendapatkan produknya dengan lebih mudah.
“Saya sangat meyakini bahwa untuk dapat berkembang dan bersaing di zaman sekarang harus mengikuti perkembangan teknologi yaitu sosial media. Oleh karena itu Karungjantan sering menggandeng influencer lokal di Bali maupun nasional untuk bekerjasama.” Ungkap Edi Suandana, Owner Karungjantan.
Dengan menggandeng influencer lokal maupun nasional, Karungjantan berhasil menjaga relevansinya dalam industri fashion yang kompetitif dan terus berkembang. Dengan dedikasi dan inovasi, Karungjantan membuktikan bahwa impian dapat diwujudkan bahkan dari lingkungan yang sederhana.
Leave a Reply