Kisah Inspiratif 2 Mahasiswa Sukses Lulusan BINUS UNIVERSITY, Ada yang jadi Direktur Perusahaan Kelapa Sawit

(Kegembiraan Marchelin, penerima beasiswa afirmasi ADIK Papua)
(Kegembiraan Marchelin, penerima beasiswa afirmasi ADIK Papua)

Memiliki kesempatan untuk mengejar pendidikan tinggi adalah impian yang diidamkan oleh banyak orang. Banyak perjuangan, baik dalam hal tenaga, waktu, maupun uang, yang harus dikorbankan agar dapat memperoleh gelar sarjana dan menjadi kebanggaan bagi kedua orang tua. 

Perjalanan di dunia perkuliahan pun tidak kalah menariknya, dengan tantangan untuk tetap berkomitmen menyelesaikan pendidikan tinggi di tengah gempuran berbagai faktor yang dapat menyebabkan mahasiswa atau mahasiswi putus kuliah.

Semua pencapaian ini tidak dapat terwujud tanpa semangat yang membara, doa dari keluarga, dan komitmen tinggi dari mahasiswa atau mahasiswi.

Seperti salah satu kisah inspiratif membanggakan yang datang dari Marchelin Putri Kijne Wally, seorang mahasiswa BINUS (sebutan untuk mahasiswa BINUS) jurusan manajemen. Ia bersukacita atas keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di BINUS UNIVERSITY.

Marchelin merupakan penerima beasiswa afirmasi ADIK Papua dan berhasil lulus dengan pengalaman magang di dua perusahaan terkemuka di Indonesia, yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia. 

Kesuksesannya tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga memiliki makna lebih dalam, karena Marchelin memiliki keyakinan penuh untuk meraih pendidikan setinggi mungkin guna merawat kedua adiknya, menggantikan peran orang tuanya yang telah meninggal, dan berkontribusi membangun daerahnya.

(Rektor BINUS UNIVERSITY, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA melantik wisudawan pada Wisuda BINUS 68)
(Rektor BINUS UNIVERSITY, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA melantik wisudawan pada Wisuda BINUS 68)

“Wisuda ini saya persembahkan untuk kedua orangtua yang sedang menyaksikan di surga dan juga untuk kedua adik saya. Sangat bersyukur, dapat menyelesaikan kuliah yang saya jalani dengan pengalaman belajar yang luar biasa. Kenyamanan dan kemudahan proses belajar mengajar, dukungan fasilitas yang serba digital, hingga kesempatan magang pada dua Perusahaan besar, menjadi bekal berharga bagi saya untuk meraih cita-cita dan memberikan dampak bagi keluarga dan masyarakat”, ungkap Marchelin.

Cerita lain yang menginspirasi datang dari Putri Ayu, seorang wisudawati dari Magister Akuntansi BINUS Graduate Program. Saat ini, dia menjabat sebagai direktur di salah satu perusahaan kelapa sawit.

Pengalaman belajarnya di BINUS sangat meninggalkan kesan positif, terutama karena universitas ini menerapkan sistem blended learning yang menggabungkan perkuliahan secara tatap muka (luring) dan daring.

Putri Ayu sangat terkesan dengan pendekatan pembelajaran ini karena memberikan fleksibilitas yang luar biasa. Dengan kombinasi perkuliahan luring dan daring, dia dapat mengakses materi kuliah kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan.

Sistem blended learning BINUS membantu meningkatkan efisiensi waktu dan memberikan kesempatan untuk lebih fokus pada pemahaman materi.

Keberhasilan Putri Ayu dalam dunia kerja, khususnya sebagai direktur perusahaan kelapa sawit, juga mencerminkan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama studi di BINUS.

Pengalaman belajar yang unik dan inovatif di BINUS Graduate Program memberikan kontribusi positif terhadap karirnya, sementara sistem blended learning menjadi salah satu faktor yang membantu membentuk kesuksesannya.

“Ilmu pengetahuan dan dunia terus berkembang, kita dituntut untuk terus beradaptasi yang menjadi salah satu motivasi utama dalam mengambil program magister. Update dengan wawasan terbaru di bidang akuntansi yang menjadi profesi saya, bahkan juga menambah jejaring baru dengan berbagai latar belakang”, ujar Putri.

Kisah perjuangan, kebahagiaan, dan kadang-kadang diwarnai oleh air mata menjadi bagian dari perjalanan hidup 6.334 BINUSIAN yang diwisuda dalam acara Wisuda ke-68 BINUS UNIVERSITY. Acara tersebut diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 18-20 November 2023, terbagi dalam enam sesi.

Marchelin dan Putri Ayu adalah dua penggambaran nyata dari BINUSIAN yang melalui perjalanan pendidikan mereka dengan tekad dan dedikasi tinggi. Wisuda menjadi momentum penting dalam hidup mereka, menjadi tonggak awal bagi perjalanan baru setelah menyelesaikan pendidikan tinggi di BINUS UNIVERSITY.

Sebanyak 6.334 wisudawan dan wisudawati, dengan latar belakang dan cerita hidup yang beragam, merayakan kesuksesan mereka dalam mencapai gelar akademis. Perasaan bahagia, bangga, dan terharu mungkin turut menyelimuti momen berharga tersebut. Wisuda ke-68 BINUS UNIVERSITY tidak hanya menjadi acara formal untuk menerima gelar, tetapi juga sebagai penghormatan bagi perjuangan, kerja keras, dan tekad yang ditanamkan selama perjalanan kuliah.

(Wisuda 68 BINUS UNIVERSITY)
(Wisuda 68 BINUS UNIVERSITY)

Setiap cerita perjalanan di balik wajah-wajah yang berbahagia pada acara wisuda tersebut menjadi sebuah inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa setiap perjuangan memiliki arti dan setiap air mata yang tertumpah menjadi bagian dari kisah kesuksesan mereka.

“Wisuda 68 BINUS ini merupakan perhelatan wisuda dengan jumlah lulusan terbanyak dengan jumlah 6.334 wisudawan dan wisudawati. Sebuah kebanggaan, lulusan BINUS UNIVERSITY diharapkan akan berkontribusi meningkatkan sumber daya manusia handal dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini juga merupakan bukti nyata BINUS UNIVERSITY sebagai perguruan tinggi Indonesia berkelas dunia untuk dapat membina dan memberdayakan masyarakat dan membangun nusantara,” ungkap Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA, Rektor BINUS UNIVERSITY.

Dari total 6.334 wisudawan dan wisudawati, sebanyak 88,81% berhasil menyelesaikan studi tepat waktu, dengan 91,94% dari mereka memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00. IPK rata-rata lulusan mencapai 3,48, mencerminkan pencapaian akademis yang tinggi di BINUS UNIVERSITY.

Selain itu, data menunjukkan bahwa sebanyak 77% lulusan sarjana sudah memasuki dunia kerja. Dari mereka, 23% memilih berkarir di perusahaan global, sementara 28% memilih berkarir di perusahaan non-global maupun nasional teratas. Selain itu, 18% dari lulusan memilih untuk menjadi wirausahawan, 5% memilih bekerja di perusahaan startup, dan 3% memilih melanjutkan studi untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Prestasi luar biasa para wisudawan dan wisudawati BINUS UNIVERSITY ini mendapat penghargaan dan apresiasi dari Prof. Dr. Toni Toharudin, S.SI., M.Sc., selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III DKI Jakarta.

Apresiasi ini mencerminkan kebanggaan atas kualitas lulusan BINUS UNIVERSITY yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga sukses dalam memasuki dunia kerja dan berkontribusi di berbagai sektor, termasuk perusahaan global, perusahaan nasional, wirausaha, dan riset lanjutan.

(Prof. Dr.Toni Toharudin, S.SI., M.Sc. Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta memberikan sambutan)
(Prof. Dr.Toni Toharudin, S.SI., M.Sc. Kepala LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta memberikan sambutan)

“Kepada Wisudawan dan wisudawati sebagai lulusan, mari kita terus meningkatkan kualitas dengan belajar secara mandiri dengan memperdalam literatur, mengikuti pelatihan serta memperluas wawasan terkait perkembangan dan inovasi di berbagai bidang”, tutur Prof. Toni.

Dalam sambutannya, Prof. Toni Toharudin menggarisbawahi tiga kunci utama yang menjadi landasan untuk menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Pertama, kreativitas dan inovasi dianggap sebagai faktor utama dalam membentuk sistem pendidikan yang lebih baik. Prof. Toni menekankan bahwa kita semua harus menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inovatif dan kreatif.

Kedua, pentingnya memupuk semangat dan jiwa kewirausahaan sebagai pilihan strategis. Ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga akan menggerakkan ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kewirausahaan dianggap sebagai elemen penting untuk mengatasi tantangan ekonomi dan memberdayakan individu.

Ketiga, Prof. Toni menyoroti bahwa pendidikan inovatif harus senantiasa bergerak seiring perkembangan zaman. Pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman akan menjadi kunci untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Prof. Toni juga menekankan pentingnya Indonesia menjadi negara dengan lebih banyak pengusaha guna menghindari jebakan middle-income trap. Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju sebelum batas bonus demografi habis pada tahun 2036.

Middle-income trap, yang ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang stagnan, kurangnya investasi, rendahnya produktivitas, dan kualitas pendidikan serta infrastruktur yang kurang memadai, harus dihindari agar Indonesia dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Dengan penyelenggaraan Wisuda ke-68 ini, harapannya adalah BINUS UNIVERSITY terus mengukuhkan komitmennya sebagai perguruan tinggi Indonesia berkelas dunia dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

Wisudawan dan wisudawati diharapkan terus berjuang meraih impian mereka dengan menanamkan integritas dan semangat fostering and empowering, serta berkontribusi dalam membangun masyarakat di nusantara.